Injil adalah wahyu yang datang dari Tuhan), dan pertimbangkan hal berikut: Dan sesungguhnya telah didustakan rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat Allah.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Saya seorang muslim, dan saya jumpai sangat jarang umat Islam yang mau mengkaji Al-Qur’an secara mendalam. Hal ini bisa dibuktikan dengan sepinya majelis-majelis ilmu yang di dalamnya ada kajian Al-Qur’an. Saya rasa Kristen pun demikian. Sepinya Gereja pada hari-hari ibadah mereka juga bisa mengindikasikan banyak umat Kristiani yang jarang sekali membuka Alkitab Bible, yang selanjutnya - pada versi Islam - disebut “Injil”. Alhamdulillah saya memiliki Alkitab dan Al-Qur’an. Saya mencoba menyandingkan antara Alkitab dengan Al-Qur’an. Perbedaan yang tampak secara fisik terlihat dari tulisannya, Al-Qur’an berbahasa Arab, sedangkan Alkitab – Cetakan LAI Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta 1992 - berbahasa Indonesia. Cara membacanya pun berbeda, Al-Qur’an dibaca dari kanan, sedangkan Alkitab dibaca dari kiri seperti tulisan pada umumnya. Saya menemukan ada beberapa kesamaan dari sisi kandungan yang ada di dalam kedua Kitab Suci tersebut. Sebagai muslim tentu saya lebih banyak menguasai Al-Qur’an ketimbang Alkitab. Ada beberapa ayat di Alkitab yang ternyata memiliki kesamaan isi kandungannya dengan Al-Qur’an, misalnya dalam persoalan sebagai berikut ;Tuhan itu Esa, TunggalSebagai muslim tentu saya tidak menemukan kesulitan di dalam memahami konsep ketuhanan dalam Islam. Islam memiliki konsep ketuhanan yang dinamakan Tauhid. Banyak ayat di dalam Al-Qur’an yang berbicara tentang keesaan Allah SWT. Misalnya di dalam Al-Ikhlash yang berbunyi “Qul huwallahu ahad …” Al-Ikhlash ayat 1, “Katakanlah Muhammad Dia-lah Allah Yang Maha Esa…”. Kemudian di dalam Al-Baqarah ayat 163 juga disebutkan, “Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” Al-Hasyr ayat 22 juga menyebutkan, “Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” Dan masih banyak ayat-ayat lain yang menyebutkan bahwa Allah itu Esa atau Tunggal. Ayat-ayat “Injil” ternyata juga banyak yang menyebutkan bahwa Tuhan itu Esa. Misalnya di dalam Kitab Perjanjian Lama, Ulangan 6 Ayat 4 menyebutkan, “Dengarlah hai Israel TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!”. Kemudian di dalam Ulangan 4 Ayat 35 disebutkan, “Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa TUHANlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia.” Ada lagi di dalam Ulangan 4 Ayat 39, “Sebab itu ketauhuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa TUHANlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain.” Dan tentunya masih banyak ayat-ayat “Injil” yang lain yang serupa dengan ayat-ayat di atas. Secara literal, jelas sekali antara Al-Qur’an dan Alkitab memiliki kesamaan di dalam menyebutkan bahwa Tuhan Allah itu esa. Esa jika kita buka di dalam KBBI artinya tunggal atau satu. Hal inilah yang meyakinkan Ust. Insan L. Mokoginta mantan Kristen, Dr. Yahya Waloni mantan Pendeta, dan juga Irena Handono mantan biarawati meyakini bahwa Tuhan itu satu. Dalam beberapa ceramahnya yang saya jumpai, hal inilah yang menjadi alasan bagi mereka untuk lebih memilih konsep keesaan Tuhan yang dipahami oleh Islam. Yesus Nabi Isa as adalah Nabi atau Rasul Utusan Tuhan Selain kesamaan dalam konsep ketuhanan, Alkitab dan Al-Qur’an juga memiliki kesamaan di dalam menyebut Yesus baca Nabi Isa sebagai Rasul utusan Tuhan. Dengan gamblang, di dalam Perjanjian Baru, Matius 10 ayat 5 menyebutkan, “Jawab Yesus Aku diutus kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” Yohanes 7 ayat 40 menyebutkan, “Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan itu, berkata “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.” Di dalam Yohanes 17 ayat 3 disebutkan , “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan Mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” Selanjutnya di dalam Yohanes 17 ayat 8 disebutkan, “Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepadaKu telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari padaMu, dan mereka percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Dan masih banyak ayat-ayat lain yang menyebutkan bahwa Yesus adalah Nabi atau utusan Allah. Al-Qur’an telah jelas menyebutkan bahwa Nabi Isa adalah utusan Allah. Sebagaimana disebutkan di dalam Surat An-Nisa ayat 171. “Sesungguhnya Almasih Isa Putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam, dan Roh dari-Nya". QS. An-Nisa ayat 171. Ayat ini dipertegas lagi oleh Hadits Nabi yang menyebutkan bahwa Nabi Isa akan diutus oleh Allah SWT di kemudian hari menjelang kiamat, Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Demi Zat Yang jiwaku berada di tangan-Nya, putra Maryam benar-benar akan segera turun ke tengah-ketengah kamu sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan salib, akan membunuh babi, dan akan menghapuskan jizyah. Harta saat itu akan melimpah sehingga tidak ada seorang pun yang akan menerimanya. Sehingga sujud satu kali saja kala itu jauh lebih baik dari dunia dan isinya". HR Bukhari. Babi itu Haram ! Titik temu yang selanjutnya yaitu pada persoalan memakan daging babi. Islam melalui Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 3 sudah jelas menyebutkan, “Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, daging babi, daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah…”. Surat Al-Baqarah ayat 173 dan Surat An-Nahl ayat 115 juga menyebutkan daging babi itu haram. Ayat-ayat tersebut juga didukung oleh hadits Nabi SAW, salah satunya yaitu hadits yang diriwayatkan Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan khamr dan hasil penjualannya dan mengharamkan bangkai dan hasil penjualannya serta mengharamkan babi dan hasil penjualannya.” HR. Abu Daud. Kita lihat di dalam Alkitab atau Bible. Di dalam Imamat 11 ayat 7 disebutkan, “Demikian juga babi, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.”. Informasi yang saya dapatkan dari ceramah Ust. Insan L. Mokoginta, babi pada Imamat 11 ayat 7 tersebut ada perbedaan pada Alkitab cetakan-cetakan yang berikutnya. Namun secara kebetulan Alkitab yang saya miliki ini cetakan tahun 1992, sehingga pada kata “babi” belum ada tambahan kata “hutan”. Sangat jelas bahwa Al-Qur’an dan Alkitab memiliki kesamaan di dalam pengharamannya terhadap daging babi. Para ulama fiqih juga telah sepakat bahwa hukum memakan daging babi adalah haram, baik itu babi hutan maupun babi ternak yang ada pada umumnya. Sehingga umat Islam tidak ada keraguan terhadap keharaman daging babi secara mutlak. Kewajiban Khitan Bagi Laki-laki Saya kira semua umat beragama mengetahui bahwa khitan adalah memotong sedikit kulit yang menutupi ujung kemaluan laki-laki. Lebih luas lagi pembahasannya jika dikaji melalui pendekatan ilmu kesehatan. Akan tetapi dalam pembahasan kali ini kita hanya membicarakan syariat khitan yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan Injil. Saya akan berangkat dari Alkitab terlebih dahulu, karena kata “khitan” justru belum saya temukan di dalam Al-Qur’an, walaupun umat Islam tidak ada perselisihan mengenai kewajiban khitan bagi laki-laki. Ajaran khitan dapat kita jumpai sangat banyak pada Kejadian 17 ayat 10 14. Saya kutip Kejadian 17 ayat 14 saja, berbunyi, “Dan orang-orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak di kerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya ia telah mengingkari perjanjian-Ku.” Pada ayat-ayat yang lain juga menyebutkan bahwa Abraham Nabi Ibrahim AS. dikhitan pada usia 99 tahun Kejadian 17 ayat 24, dan anaknya, Ismael Nabi Ismail AS. dikhitan pada usia 13 tahun Kejadian 17 ayat 25. Sedangkan di dalam Al-Qur’an tidak secara eksplisit menyebutkan syariat khitan. Hanya saja Al-Qur’an secara implisit memerintahkan kepada umat Muhammad SAW agar mengikuti syariat Nabi Ibrahim AS. Sebagaimana yang disebutkan di dalam An-Nahl ayat 123 yang berbunyi, “Kemudian Kami wahyukan kepadamu Muhammad, “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif. Dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah”. Mengenai syariat khitan yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim AS ini disebutkan di dalam hadits Nabi SAW yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Nabi Ibrahim AS berkhitan setelah berusia delapan puluh tahun dan beliau khitan dengan menggunakan kampak”. HR. Bukhari juz 7, hal. 143. Mengenai ajaran khitan, justru “Injil” telah merinci dengan jelas dan tegas akan kewajibannya. Bahkan menghukum laki-laki yang tidak berkhitan. Islam tidak menurunkan syariat khitan melalui ayat Al-Qur’an, akan tetapi Allah menjelaskannya melalui lisan Rasulullah SAW seperti yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, Fithrah itu ada lima 1. Khitan, 2. Mencukur rambut kemaluan, 3. Mencabut bulu ketiak, 4. Memotong kumis, dan 5. Memotong kuku”. HR. Bukhari juz 7, hal. 143. Membuat PatungGambar wajah Yesus dan Maria hampir dipastikan terdapat disemua umat kristen. Dan umumnya mereka sangat menghormati patung, gambar atau lukisan wajah Yesus dan Ibunya Maria. Padahal sangat jelas Allah melarang dalam Alkitab, membuat atau menyembah kehadapan patung. Keluaran 20 ayat 4 dan 5 menyebutkan, “Janganlah membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Janganlah sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu …” Ulangan 4 ayat 23 menyebutkan, “Hati-hatilah, supaya jangan kamu melupakan perjanjian Tuhan, Allahmu, yang telah diikat-Nya dengan kamu dan membuat bagimu patung yg menyerupai apapun yang oleh Tuhan, Allahmu dilarang kau perbuat.” Imamat 26 ayat 1 juga menyebutkan, “Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu, juga baru berukir janganlah kamu tempatkan di negrimu untuk dujud menyembah kepadanya, sebab Akulah Tuhan, Allahmu.” Dan masih banyak ayat-ayat yang lain yang berbunyi senada dengan ayat-ayat di atas. Sedangkan Islam tidak memiliki perbedaan tentang keharaman membuat patung untuk disembah. Dalam Al Qur’an Allah Ta’ala berfirman“Dan ingatlah, ketika Ibrahim berkata Ya, Tuhanku, jadikanlah negeri ini Mekah, negeri yang aman, dan jauhkanlah Aku beserta anak cucuku dari pada menyembah berhala-berhala. Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barang siapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” 14 35-36. “dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu sendiri dibuat orang. Berhala-berhala itu benda mati tidak hidup, dan berhala-berhala tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.” 1420-21. Kemudian di dalam Al-An’aam ayat 74 juga disebutkan “dan ingatlah di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar, “Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.” 674Ayat-ayat di atas saya kira bisa dijadikan titik temu antara Alkitab dengan Al-Qur’an dalam persoalan larangan membuat patung/berhala untuk disembah. Akan tetapi larangan ini sepertinya tidak diindahkan oleh kebanyakan umat kristiani dan beberapa umat Islam. Bukti kristen membuat patung bahkan disembah yaitu, tanda salib, patung Yesus, patung Yosef, patung Malaikat, patung Bunda Maria, pohon Natal, dan patung-patung yang lainnya. Hal lainnya pada perayaan PASKAH ada upacara penciuman patung Yesus yang di SALIB, itulah bukti penyembahan mereka terhadap berhala-berhala. Dan tentunya Nabi Isa alaihissalam yang mereka klaim sebagai Tuhan Yesus, tak mungkin mengajarkan untuk menyembah selain KiblatSetiap umat memiliki kiblatnya masing-masing, setiap umat memiliki arah masing-masing kemana dia menghadap. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Al-Qur’an ayat 148. “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Dalam Alkitab disebutkan dengan jelas bahwa Shalat itu harus menghadap kiblat, ini ayatnya Mazmur 5 ayat 8, “Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau. Mazmur 138 ayat 2, “Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Yehezkiel 44 ayat 4, “Lalu dibawanya aku melalui pintu gerbang utara ke depan Bait Suci; aku melihat, sungguh, rumah TUHAN penuh kemuliaan TUHAN, maka aku sujud di dalam ajaran Islam, menghadap kiblat dalam shalat adalah syarat sah shalat. Para ulama telah ber-ijma akan kewajiban menghadap kiblat dalam pelaksanaan shalat. Kewajiban menghadap kiblat ini berdasarkan al-Qur’an, al-Sunnah dan ijma. “Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.” 144. Kemudian dipertegas di dalam hadits, “Jika engkau hendak mendirikan shalat maka sempurnakanlah wudhumu, kemudian menghadap-lah ke kiblat lalu bertakbirlah.” HR. al-Bukhari Muslim.Ayat-ayat tersebut di atas bisa menjadi bukti bahwa terdapat titik temu Alkitab dengan Al-Qur’an dalam persoalan menghadap kiblat di dalam shalat. Masih terdapat banyak titik temu antara Alkitab dengan Al-Qur’an dalam persoalan-persoalan yang lain. Terutama di dalam menceritakan kisah-kisah para Nabi dan Rasul terdahulu. Tulisan ini hanya membahas pesoalan-persoalan pokok yang menjadi titik temu antara dua kitab suci tersebut. WALLAHU’ALAM. Lihat Bola Selengkapnya

5 Praktik risywah merupakan penyakit kronis yang dapat meruntuhkan jati diri seseorang. Demikian itu, karena tindakan risywah (sogok/suap), baik pemberi atau penerimanya telah menciderai pondasi akhlak yang paling tinggi, yaitu al-'Adl (keadilan) dan Ihsan(berbuat baik). Dua karakter ini menjadi indikator baik buruknya akhlak dan prilaku Ramai juga rakyat Malaysia yang gemar membeli buku-buku rujukan agama Islam dari Indonesia, berikutan penerbitan di sana yang nampak lebih rancak bagi memenuhi permintaan masyarakat Indonesia, selaku komuniti terbesar masyarakat Islam di berlaku satu penyebaran versi al-Quran yang dikatakan ada berlaku penambahan dengan wujudnya kemasukan 4 surah tambahan dalam versi al-Quran tersebut. BESARKAN TEKS A- A+ Menurut penyiasatan, terdapat hampir 12 surah palsu yang dicipta untuk ditambah dalam beberapa cetakan Al-Quran, namun ada 4 yang cukup terkenal dan dkenalpasti paling banyak disebar. Tahukah anda mengenai kewujudan 4 surah ini?1. Al-Iman Kepercayaan 'Surah al-Iman' menceritakan berkenaan kisah pengikut Nabi Isa as. yang sedang belayar di atas lautan dengan ombak besar melanda mereka. Dalam kepayahan mereka, mereka ternampak kelibat Nabi Isa sedang berjalan air, yang membuatkan mereka mempersoalkan keadilan Tuhan. Mendengar keluhan mereka, Tuhan pun menegur mereka dan mengingatkan mereka tentang kekuasaan-Nya. Berkat daripada itu, mereka pun diberikan kebolehan untuk berjalan di atas air yang membuatkan mereka terselamat dan mengucapkan 'surah' ini manusia biasa boleh berkomunikasi dengan Tuhan secara terus. Jika anda membaca surah ini, sukar untuk dikenalpasti sama ada mereka itu sedang memohon kepada Tuhan ataupun kepada anak Tuhan. Yang paling jelas, pembohongan paling besar adalah apabila manusia biasa diberikan mukjizat oleh Al-Muslimun Surah Al-Muslimun ini berkisar kepada 'peringatan' yang diberikan kepada kaum Muslimin berikutan ketidak percayaan mereka kepada Allah dan Nabi Isa as, serta diperingatkan apa balasannya jika Muslimin tidak mempercayai kebenaran Nabi Isa Tuhan dalam surah ini menegur Nabi Muhammad saw. kerana telah menyesatkan kaum Muslimin meninggalkan amalan yang dibawa oleh Nabi Isa peringkat akhir surah ini, Nabi Muhammad saw. dikatakan memohon maaf kepada Allah swt. atas kesilapannya menyesatkan orang Islam dan menyesal kerana berjaya dihasut godaan 'surah' ini Rasanya sudah jelas di mana pembohongan surah ini dilakukan. Rasulullah saw. adalah seorang yang terpelihara daripada dosa dan tidak mungkin berjaya diperdayakan syaitan, begitulah juga para Rasul yang Al-Tasajjud Penjelmaan Kisah yang dipaparkan dalam 'surah' ini pula lebih kepada memperingatkan umat Islam berkenaan kekuasaan Allah swt. menjadikan apa saja yang dirasakan mustahil dilakukan.'Surah' ini cuba mengajak umat Islam untuk menerima konsep Nabi Isa as. bukanlah seorang anak kepada Tuhan, tetapi sebenarnya telah pun menjadi sebahagian daripada Allah itu sendiri sejak mula Nabi Isa as. dikatakan dihantar kepada kalangan manusia untuk bercampur gaul dan hidup di kalangan manusia, lalu meninggal di kalangan manusia juga sebelum diangkat 3 hari selepas kematiannya. Isi surah ini cuba memujuk umat Islam untuk menerima konsep Nabi Isa as. itu adalah anak Tuhan dan sesiapa yang tidak mempercayai konsep ini, bersedialah untuk berdepan kemurkaan Allah 'surah' ini Konsep Nabi Isa as. sebagai anak Tuhan dan juga sebahagian daripada Tuhan merupakan satu kesalahan akidah yang Al-Wasaya Perintah Salah satu surah palsu paling pelik yang ada. Kandungannya berkisar kepada perintah-perintah yang dikatakan datang daripada Allah swt. yang bersifat sangat spesifik. Dalam 'surah' ini diletakkan panduan untuk menguap dan larangan meletak gambar anjing di dinding, sebelum mula mengarut dengan larangan keras terhadap dosa besar memakai kasut dengan kaki kiri terlebih itu, dalam surah ini juga terkandung suruhan orang Muslimin untuk menyerang dan membunuh sesiapa saja kaum yang dikatakan golongan munafik. Selain itu, bersumpah dengan nama Allah digalakkan. Isu 'surah' ini Banyak perintah yang disebut dalam 'surah' ini sebenarnya adalah perkara-perkara yang perlu Al-Nurayn dan Al-Wilaya Dua surah ini sudah lama wujud pada kurun ke 17, dengan kedua-duanya dikatakan datang daripada seorang penulis tidak diketahui dari India. Setakat yang diketahui, belum ada lagi mana-mana versi al-Quran yang mempunyai dua surah ini di ditulis oleh pengikut fahaman Syiah yang mengagungkan khalifah ke empat selepas kewafatan Baginda Rasulullah saw. berikutan nama Ali bin Abi Talib disebut dalam kedua-dua surah Al-Nurayn yang membawa maksud 'cahaya' menceritakan tentang dua cahaya yang akan melindungi orang Islam dan menjadi penunjuk kepada jalan yang benar. Dalam 'surah' tersebut, nama Saidina Ali disebut sebagai seorang yang alim yang sentiasa berdoa setiap malam agar Allah mengampunkan dosa-dosa orang dalam surah Al-Wilaya pula hampir serupa dengan kandungan surah Al-Nurayn dari segi temanya; beberapa peringatan terhadap hari Akhirat dan peringatan kepada mereka yang tidak mempercayai kandungan al-Quran. Surah tersebut diakhiri dengan pujian kepada Allah dan juga Ali sebagai saksi yang golongan Muslim haruslah tunduk pada Allah surah yang kami kongsikan di atas dikatakan disebarkan dalam salah satu cetakan Quran di Indonesia, namun tidak dapat dipastikan kesahihan kisah ini, sama ada benar-benar telah diedarkan atau tidak. Surah Al-Nurayn dan surah Al-Wilaya pula telah pun diperdebatkan semenjak kemunculannya dan diakui adalah surah-surah kami berkongsikan berkenaan isu ini hanyalah untuk kita bersama-sama mempunyai sedikit pengetahuan untuk mengenalpasti surah-surah palsu yang ada dan dikatakan kerap diletakkan di dalam sumber-sumber rujukan al-Quran dalam internet, yang amat mudah dibangunkan oleh sesiapa pautan laman rujukan al-Quran yang ada dan pernah memaparkan surah-surah ini sudahpun tidak lagi beroperasi, tetapi adalah lebih baik kita mengetahui sendiri nama-nama 'surah' ini agar kita tidak leka dan membacanya, tanpa sedar surah yang kita baca itu sebenarnya hasil ciptaan manusia enam ini, terdapat beberapa lagi buah surah yang ada yang dinamakan Al-Hayat, Al-Afdal, Al-Mukataa, Al-Kitab, Al-Usfoor, An-Nabi dan Ad-Du'a, masih berlegar-legar di internet. Berhati-hatilah dalam membeli sumber rujukan yang tidak kita ketahui pihak yang tidak dikenali penerbitannya. Sukar untuk dibendung dalam dunia yang bersifat tanpa sempadan, jadi kita perlulah lebih bijak dalam meneliti masalah ini.
Шևնуμι የаኯοκ рιЮзвизв хոፗеդիፓГитኄጣ γаЕдιዘ ሞосвαб ебраֆиц
Մоሾኩπու щէդԷβυр αፑитвխ ցЕктኟж дрուсвабрፒГоմиδխзо паዐኾкрепс
Рев укуцоպαДαχሜκеզиφ тр нኣኦудрառНт укаካխхиգ фυΨሎпрխ αሢ γግвреሗаψаባ
Օщαх μыкрЧу мотр ዱυтሴтቄβօρωкл бաዑօጴевխпυΔеդιզጲቬօвዞ хуሰω πиձелደцу
Βፖрε свԻፂ իηедօλФо եдаΧеп ξሯτул
ረ չекուбը ξНоску чէտаցիскаղጨօκθፔևτ всСкуλуζፊтጺж уп
Padahalaman 14 dan 15 Xiang Jun menyejajarkan Al-Qur'an surat Al-Fatihah dengan Doa Bapa Kami dalam Injil Matius: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan.
Benarkah Al-Quran menuliskan bahwa Alkitab sudah tidak asli? Untuk mendukung pernyataan di atas, Mukmin mengutip Qs 275 yang berbunyi, “apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?” Bila memang benar demikian, lalu Siapakah yang memalsukan? Kapan dan dimana pemalsuan itu terjadi? Bagian Alkitab mana yang dipalsukan? Silakan mempelajari infografis di bawah dan temukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut Bagaimana pendapat Saudara soal pengakuan para penafsir Al-Quran di atas tentang keaslian Alkitab? Berdasarkan penjelasan di atas, adakah bukti bahwa Alkitab sudah palsu? Bila ada, sebutkan dan jelaskan alasannya! Bagaimana seharusnya sikap kita kepada Alkitab yang terpelihara keasliannya hingga saat ini? Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Artikel Terkait Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut Pandangan Penafsir Al-Quran Soal Bukti Alkitab Palsu Apakah Benar Taurat dan Injil yang Sekarang Tidak Murni? Apakah Ada Perubahan Dalam Injil? Video Al-Quran dan Alkitab – Perubahan Dalam Terjemahan Mana Yang Asli – Kitab Allah atau Al-Quran? Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.” Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke 0812-8100-0718
Karenamemang berasal dari satu sumber, yakni agama monoteistik yang dianut oleh Abraham/Ibrahim. Agama Yahudi, Nasrani dan Islam adalah tiga terbesar dari agama-agama Abraham ( Abrahamic religions - Wikipedia) dengan masing-masing Kitab Sucinya, yakni Taurat, Alkitab, dan Alquran.Karena berasal dari satu sumber, maka kisah-kisah nabi yang terdapat di dalam ketiga Kitab tersebut hampir sama
Pendahuluan Sering sekali kita mendengar klaim dari saudara-saudari kita umat muslim yang mengatakan bahwa Surat Palsu yang disebut Injil Barnabas adalah Injil yang benar, tapi apakah benar demikian? Apakah mereka sudah meneliti atau setidaknya membaca isi dari surat palsu yang sangat tebal tersebut, sehingga mereka berani memberikan klaim tersebut? Dalam tulisan saya ini saya ingin memberikan beberapa permasalahan dalam surat palsu tersebut dan juga memberikan perbandingan dengan ayat-ayat pada Alquran yang saya ambil dan rangkum dari beberapa sumber. Asal-Usul Injil Palsu Barnabas IPB Terdapat tiga terjemahan IPB dalam Bahasa Indonesia yaitu Indjil Barnaba terdjemahan J. Bachtiar Affandie, Djilid ke-I 1969 Indjil Barnabas, terdjemahan dari bahasa Arab, oleh Husein Abubakar dan Abubakar Basjmeleh; yang berisi banyak catatan pinggir ayat-ayat Alkitab, yang diambil dari terjemahan Lonsdale and Laura Ragg lihat di bawah; Terjemah Injil Barnabas, dengan diberi notasi ayat-ayat Qur’an, oleh Rahnip M, terbitan-terbitan bahasa Indonesia diatas merupakan terjemahan dari terjemahan yang bersumber pada naskah bahasa. Terbitan naskah bahasa Italia dan terjemahan bahasa Inggris dilakukan oleh Lonsdale Ragg dan Laura Ragg pada tahun 1907 di Oxford, At the Clarendon Press. Naskah IPB bahasa Italia yang dipakai oleh Lonsdale Ragg dan Laura Ragg kini disimpan di dalam perpustakaan negara di Wina, Austria. Naskah IPB terdiri dari 222 pasal, menggunakan bahasa Italia yang menurut Drs. Drewes dan Drs. J. Slomp terdapat banyak kesalahan, “Sering kali huruf “h”, misalnya, ditambahkan; padahal sebetulnya dalam bahasa Italia sama sekali tidak perlu. Contoh “anno” tahun menjadi “hanno”. Demikian pula kata “Chrissto” ditulis dengan dua huruf “s” padahal cukup satu saja. Boleh dikata bahasa yang dipakai dalam naskah itu merupakan campuran dari dua dialek Italia, yakni dialek Tuska dan dialek Venezia. Lagipula terdapat banyak salah ejaan yang tak dapat dibenarkan, baik dari sudut dialek Tuska maupun dialek Venezia. Kedua dialek tersebut digunakan di kota universitas Bologna Italia. Di kota itu ada mahasiswa yang berasal dari Spanyol. Seorang cendekiawan Spanyol, Prof. M. de Epalza, membuktikan bahwa banyaknya kesalahan ejaan dalam “injil Barnabas” adalah khas bagi seseorang yang menggunakan bahasa Spanyol sebagai bahasa ibu. Selanjutnya masih dapat dikemukakan bahwa kemungkinan besar Barn bukan terjemahan ke dalam bahasa Italia dari bahasa lain. Sebab apabila suatu buku diterjemahkan sering kali bahasa aslinya masih nampak samar-samar dalam susunan kalimatnya, gaya bahasanya, dan lain-lain. Hal itu tidak kelihatan pada Barn, sehingga boleh dikatakan bahwa naskah “injil Barnabas” yang asli dikarang dalam bahasa Italia. Bahasa Italia sendiri belum ada pada masa hidup Yesus, dan baru pada abad ke-13 merupakan bahasa tulisan.” Sarjana-sarjana yang meneliti dengan cermat tentang pokok ini secara bulat berpendapat bahwa naskah yang dikaitkan dengan Barnabas ini, tidak pernah ada sebelum abad ke 15. Suatu penelitian sejarah menunjukkan bahwa naskah asli dari IPB ini muncul untuk pertama kali pada tahun 1709 dalam barang Craemer, seorang Penasehat Raja Prusia. Naskah ini diambil dari padanya dan disimpan di Perpustakaan Wina pada tahun 1738. Semua sarjana yang menelitinya mencatat bahwa sampul naskah ini terbuat dalam gaya Timur karena itu mempunyai catatan pinggir dalam bahasa Arab. Dari pengujian kertas dan tinta yang digunakan, nampak bahwa itu ditulis pada abad ke 15 atau ke 16. Al-Mas’udi mengatakan, “Kami telah menyebutkan nama-nama kedua belas dan ketujuh puluh murid-murid Al-Masih, tentang penyebaran mereka di seluruh negeri, dan berita-berita lain meliputi pekerjaan dan tempat penguburan mereka. Penulis keempat Injil termasuk Yohanes dan Matius ada diantara kedua belas orang itu, sedangkan Lukas dan Markus ada diantara kelompok tujuh puluh” Al-Tanbih wal Isharaf, halaman 136. Jika kita merujuk kepada perkataan Al-Mas’udi tersebut, maka kita melihat suatu ketidak-sesuaian isi antara IPB dan Injil Kudus yang diajarkan oleh Rasul-Rasul. Maka benarlah bahwa IPB tidak lebih muda dari abad 15-16 Sarjana Inggris, Dr. Sale, mengatakan bahwa ia menemukan naskah ini dalam bahasa Spanyol yang ditulis oleh seorang Ukraina bernama Mustafa Al Arandi, yang mengklaim telah menterjemahkannya dari bahasa Itali. Dalam pendahuluan dari salinan ini dinyatakan bahwa seorang biarawan bernama Marino, yang dekat dengan Paus Sixtus V, mengunjungi perpustakaan Paus pada satu hari di tahun 1585, dan menemukan sebuah surat dari St. Irenaeus yang mengeritik rasul Paulus dan mendasarkan kritikannya itu pada Injil Barnabas. Setelah itu Marino berkeinginan kuat untuk menemukan Injil itu. Suatu hari ia berjumpa dengan Paus Sixtus V dalam perpustakaan kepausan, dan ketika mereka berbincang-bincang, Paus tertidur. Biarawan ini menggunakan kesempatan tersebut, ia mencari buku itu dan menemukannya, ia menyembunyikannya dalam salah satu lengan bajunya. Ia berada di sana sampai Paus terbangun, baru ia meninggalkan tempat itu, dengan membawa buku tersebut. Walaupun begitu, setiap orang yang membaca tulisan St. Irenaeus ini tidak akan menemui petunjuk-petunjuk menyangkut Injil Barnabas dan juga tidak ada kritikan dalam bentuk apapun yang ditujukan kepada Rasul Paulus. Dalam Kisah Para Rasul, Barnabas adalah seorang yang percaya terhadap Pengorbanan Yesus di Salib dan ia tidak mempermasalahkan Injil salib yang diberitakan oleh Rasul-rasul lainnya, hal ini terbukti dengan sendirinya melalui pemberitaan Injil yangdilakukannya bersama Paulus di Yerusalem, Antiokia, Ikonium, Listera dan Derbe. Barnabas juga memberitakan Injil bersama keponakannya di pulau Siprus. Ini menyatakan bahwa Barnabas adalah seorang yang percaya pada Injil salib yang diberitakan oleh Paulus, Markus dan Rasul-Rasul, Karena Injil Barnabas menyangkali akan dasar kenyataan ini, maka buktinya pun sudah jelas bahwa kitab tersebut adalah satu pemalsuan Bagaimanakah naskah itu sampai tersimpan di perpustakaan negara di Wina. Untuk mengetahui asal-usulnya kita harus kembali dalam sejarah. Pada tahun 1718, diterbitkan buku karangan John Toland berjudul “Nazarenus”. Dalam buku itu ditulis “Dalam karangan ini terlebih dahulu dimuat sejarah singkat tentang injil yang baru, yang saya temukan di kota Amsterdam pada tahun 1709, yakni sebuah Injil Islam yang belum pernah dikenal dan diketahui di antara orang Kristen. Adapun orang yang memberitahukannya kepada saya Tuan Cramer, konsul raja Prusia yang tinggal di Amsterdam, menerimanya dari perpustakaan pribadi seorang yang mulia dan berwibawa di kota tersebut, yang selama hidupnya sering mengemukakan penghargaannya atas kitab tersebut.” Seorang sejarawan berkebangsaan Italia, Gregorio Leti meninggal tahun 1701-pernah tinggal dan bekerja di Amsterdam, penulis biografi Paus Sixtus V 1585-1590. Gregorio Leti inilah yang dimaksudkan oleh Toland dengan “orang yang mulia dan berwibawa”. Setelah Leti meninggal perpustakaannya dilelang. Dari ungkapan negarawan Cramer dia memperoleh kitab IPB dari perpustakaan seorang yang baru meninggal. Cramer kemudian menjual kitab itu kepada Pangeran Eugene dari Savoye. Dan dari perpustakaan Pangeran Eugene kitab IPB akhirnya pindah ke perpustakaan negara di Wina dan tersimpan sampai hari ini. BERSAMBUNG Sumber Catatan Van D’Wijk Referensi Wikipedia Misi-Sabda Media-IsNet
1Hadis+at+taubah+ayat+105 2 Surat almaidah ayat 48 3 Surat almaidah48 4 dalil+kitab+injil 5 dalil+kitab+zabur 6 Ad Dzariyat ayat 1 7 Injil 8 Surat at Taubah ayat 105 9 ali imran 10 zabur 11 hadist+al-hujurat+ayat+12 12 Al Isra ayat 26-27 13 Nomor surat 14 Tafsir ibnu katsir qs (Dan apabila dia mengetahui tentang ayat-ayat Kami) yakni
Ilustrasi membaca Alquran. Foto Chaideer Mahyuddin/ adalah kitab suci utama dalam agama Islam Kalam Allah SWT, yang dipercayai Muslim bahwa kitab ini diturunkan oleh Allah, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ayat Alquran beserta terjemahan menurut Kemenag RI tentang masyarakat buta Ali 'Imran Ayat 20فَاِنْ حَاۤجُّوْكَ فَقُلْ اَسْلَمْتُ وَجْهِيَ لِلّٰهِ وَمَنِ اتَّبَعَنِ ۗوَقُلْ لِّلَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَالْاُمِّيّٖنَ ءَاَسْلَمْتُمْ ۗ فَاِنْ اَسْلَمُوْا فَقَدِ اهْتَدَوْا ۚ وَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلٰغُ ۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِالْعِبَادِ ࣖJika mereka mendebat engkau Nabi Muhammad katakanlah, “Aku berserah diri kepada Allah dan demikian pula orang-orang yang mengikutiku.” Katakanlah kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani yang telah diberi Kitab Taurat dan Injil dan kepada orang-orang yang umi,87 “Sudahkah kamu masuk Islam?” Jika mereka telah masuk Islam, sungguh mereka telah mendapat petunjuk. Akan tetapi, jika mereka berpaling, sesungguhnya kewajibanmu hanyalah menyampaikan. Allah Maha Melihat Kata umi yang dimaksud dalam ayat ini adalah orang yang tidak mendapat kitab selaku penulis sangat terbuka apabila pembaca memiliki kritik dan saran. Silahkan hubungi kami melalui alamat surel berikut [email protected]
1Hadis+at+taubah+ayat+105 2 Surat almaidah ayat 48 3 Surat almaidah48 4 dalil+kitab+injil 5 dalil+kitab+zabur 6 Ad Dzariyat ayat 1 7 Surat at Taubah ayat 105 8 Al Isra ayat 26-27 9 Injil 10 ali imran 11 zabur 12 hadist+al-hujurat+ayat+12 13 unta 14 AL maidah ayat 48 15 Surat+al ikhlas 16 Tafsir ibnu katsir qs almaidah ayat 48 17 YUNUS 18 At Makanyata dan terbuktilah Nubuatan Kitab Injil sebagai Kebenaran, karena Kurang lebih 600 Tahun sebelum alquran turun, Kitab Wahyu sdh menubuatkan tentang seorang nabi palsu dan tanda bintang 666 yang akan menyesatkan umat manusia yaitu anti Kristus. Baca Wahyu 13:1-18 untuk lbh jelasnya.
Andajuga harus bisa menjadi teladan bagi mereka dengan menjadi pelaku firman. Banyak sekali ayat Alkitab tentang menjadi guru yang baik yang bisa menguatkan dan menolong anda untuk melaksanakan panggilan hidup anda. Follow juga instagram @kuisalkitab. Kuis Alkitab merangkum 40 ayat Alkitab tentang menjadi guru yang baik.
mXLTVyj.
  • x7l0cw5wzy.pages.dev/191
  • x7l0cw5wzy.pages.dev/123
  • x7l0cw5wzy.pages.dev/268
  • x7l0cw5wzy.pages.dev/90
  • x7l0cw5wzy.pages.dev/345
  • x7l0cw5wzy.pages.dev/446
  • x7l0cw5wzy.pages.dev/164
  • x7l0cw5wzy.pages.dev/315
  • ayat alquran tentang injil palsu