Ada kalanya saat anak-anak kita berebut sesuatu, maka yang menjadi kakak atau salah satu diminta untuk mengalah, oleh orang tuanya. Namun bukan dengan omelan atau paksaan, seorang ibu hanya mengkatakan ”Anak yang ngalah disayang Allah”. Apa yang terjadi? Kejadiannya malah sang adik dan kakak malah saling memberi ”Sudah, buat kamu saja, saya mau disayang Allah, saya nanti dapat yang lebih baik dan lebih bagus”. Sebaliknya, sang kakak malah mengatakan ”Ngak ah buat kamu saja”. Begitu pula dengan kalimat ”Mundur satu langkah, untuk maju seribu langkah”. Kalimat ini bisa membesarkan hati tidak larut dalam kesusahan yang berkepanjangan, ”melankolis”, namun memberikan semangat optimisme untuk meraih yang lebih bagus dan lebih banyak. Kenyataannya sering terjadi dalam peperangan, seorang panglima perang misalnya menarik mundur pasukannya, untuk kemudian menyusun strategi dan kekuatan baru, untuk menyerang kembali. Kiasan-kiasan, kalimat mutiara itulah yang bila disampaikan oleh seorang ibu, seorang ayah, atau seorang guru, ini dapat membuat anak menjadi termotivasi untuk senantiasa berlaku bijak.
Bahayayang dimaksud apalagi kalau bukan penyebaran Covid-19 yang sudah dalam taraf mengkhawatirkan. Bayangkan saja kasus Covid-19 di DKI Jakarta menyentuh 1.000 penderita per hari (seperti tulisan saya Tidak Disiplin, Penanganan Covid-19 Ibarat "Mati Satu Tumbuh Seribu (Kasus Positif)".
Sebelum kalian membaca postingan saya berikut ini, ada baiknya kalian membacanya sembari mendengarkan lagu Wonderland yang digubah oleh komposer ternama Tonic Huljic. Aransemen simple tapi sarat dengan melodi dan harmonisasi penstimulasi semangat. Keren deh, coba dulu kalian search di Google dan dengarkan. Saya kadang mendengarkan ini sebagai suplemen ketika diri saya defisit terhadap yang namanya semangat. Oke, siang ini saya akan bercerita singkat tentang bagaimana kamu harus mundur untuk maju seribu langkah, cerita dimana hari ini sebenarnya saya kurang bersemangat juga sehingga saya pun turut bertanggung jawab agar saya kembali bersemangat menjalani hari. Pernahkan teman-teman melihat acara Olimpiade, atau Asean Games, atau Sea Games, atau minimal acara kelurahanlah yang menyelenggarakan lomba lompat jauh? Kadang-kadang ketika menonton siaran itu kita dibuat geleng-geleng kepala oleh bagaimana caranya seorang manusia bisa meloncat dari garis start 0 dan mendaratkan kakinya di kejauhan 12 bahkan 16 meter. Rasanya susah kan? Saya kalau disuruh melakukan demikian pasti tidak akan sanggup walaupun dulu pernah juga sukses melakukan lompat jauh dan memecahkan rekor tingkat kecamatan ketika dikejar oleh anjing tetangga dan sukses meloncati siring yang lebarnya 3-4 meter lebih. Oke, itu cuma intermezzo zaman Jahilliyah. Nah sekarang kembali ke topik awal. Bagaimana ya caranya ya seorang atlit lompat jauh mampu melakukan hal luar biasa tersebut? Coba tebak sebelum saya memberikan jawabannya. Ya, ternyata jawabannya sederhana dan bisa diterima dengan logika. Mereka sebelum melakukan lompatan itu ternyata berjalan jauh ke belakang arena lompatan yang diisi pasir dan berlari sekuat mungkin sehingga mendapatkan kecepatan yang diinginkan dan cukup untu mendorong tubuh si atlit untuk dapat melompat sejauh mungkin dari garis awal 0 meter. Ya, rahasianya satu mereka memilih mundur terlebih dulu untuk mendapatkan hasil akhir berupa lompatan sejauh belasan meter. Dan teman-teman bisa lihat sendiri hasilnya ketika perlombaan itu dilangsungkan. Aplikasi dalam Hidup Ya, mundur. Banyak orang yang berpikir bahwa hanya seorang pengecut yang memilih mundur ketimbang terus maju melangkah. Banyak persepsi aneh tentang bagaimana mengambil tindakan mundur itu adalah sesuatu yang salah besar. Padahal, mundur kadang menjadi alternatif paling tepat ketika melangkah maju bisa menyebabkan kegagalan untukmu. Saya teringat sebuah buku yang beberapa lama ini saya baca, buku yang ditulis oleh seorang motivator muda yang sekaligus pebisnis sukses, Bong Chandra. Bong Chandra dibukunya tersebut menuliskan sesuatu yang membuat saya tertegun dan berpikir. Bong Chandra berkata seperti ini, “Ingat konsep ayunan. Ayunan harus bergerak mundur dulu untuk dapat selanjutnya gerakan maju dan membuat gerakan harmonis.” Nah, terkadang kita seperti itu, tidak mau mengambil langkah mundur karena takut dianggap pecundang atau takut mengambil tindakan mundur itu adalah sesuatu yang salah. Tapi ternyata tidak sepenuhnya demikian. Mundur adalah teknik bertahan sementara untuk mengambil kesuksesan di akhirnya. Saya betul-betul merasakan ini ketika ingat di tim futsal saya dulu, pelatih kami akan betul-betul marah jika kami hanya fokus untuk mencetak gol di depan tanpa mengambil strategi mundur untuk mencari peluang yang sebenarnya bisa didapatkan dengan cara mundur ke daerah bertahan. Mundur membuat kamu dapat memikirkan cara-cara baru yang lebih efektif ketimbang terus maju tapi dengan membawa cara-cara kuno yang tidak bisa dipergunakan lagi. Mundur juga dapat membuat kamu beristirahat sejenak dari problem kamu ketimbang terus bersitegang dengan urat syaraf hanya karena sebuah keegoisan untuk tidak mau mundur dari masalah. Mundurlah ketika kamu merasa membutuhkan mundur, dan majulah ketika kamu sudah kembali siap. Saya pun demikian. Contohnya pada pagi ini, saya merasakan betul-betul tidak bersemangat menjalankan hidup karena ada sebuah kejadian yang membuat saya harus menahan nafas tanda kecewa berat dan seperti kehilangan harapan. Dan yak, dampaknya begitu terasa, saya jadi enggan melakukan apa-apa dan benar-benar tidak ada semangat. Tapi akhirnya saya ingat dengan konsep ini, konsep yang dulu saya pelajari namun kadang suka juga saya lupakan. SAYA HARUS MUNDUR! Mundur untuk dapat kembali melangkah dan mendapatkan kembali semangat yang saya inginkan. Lalu bagaimana cara saya mundur? Saya mundur ke masa lalu, dimana saya mengingat hal-hal menyenangkan bersama orang yang kamu cintai, mengingat betapa indahnya sebuah pencapaian ketika kamu sukses mendapatkannya, mengingat dimana di suatu hari dulu senyummu bisa mengalahkan indahnya sinar matahari. Dan ketika saya mencoba mengangkat dan memvisualisasikan memori-memori indah itu dulu, saya mendapatkan kembali semangat saya, dan saya pada akhirnya bisa menganalisis masalah apa yang sebenarnya terjadi di dalam diri saya yang seharusnya saya hindari. Coba bayangkan jika saya harus terus maju tanpa mau mundur berkunjung’ ke masa lalu sejenak, niscaya saat ini saya tidak akan bersemangat untuk menulis dan berbagi cerita kepada teman-teman sebentar. Mundurlah ketika kamu merasa kondisi membuat kamu tertekan, dan majulah ketika keadaan membuatmu tenang untuk jernih mengambil tindakan. Tidak ada yang salah dari sebuah strategi bernama mundur. Bahkan, Islam pun dalam perang memperbolehkan kaumnya untuk mundur dam menyusun strategi ketimbang terus ngotot untuk maju tapi membawa proses bernama gagal. Sekarang majulah kamu ke meja riasmu, dekatkan dirimu untuk bercermin, dan tanyakan pada dirimu sendiri, “Sudahkah selama ini saya menurunkan ego untuk mundur? Sudikah saya mundur suatu saat untuk sebuah keberhasilan yang selama ini saya impikan?” Dan silakan jawab sendiri pertanyaan tersebut. Semoga bermanfaat dan rebut kembali semangat siangmu! 🙂 Published by azharikahfi A whole-life-learner and a wanderlust. View all posts by azharikahfi Published July 10, 2011October 22, 2011 Post navigation
DisusunUntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: FITRI NUR FATHONAH A510110007 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Mundur satu langkah Untuk maju seribu langkah menuju kesuksesan
Mundursatu langkah, untuk maju seribu langkah Ada kalanya saat anak-anak kita berebut sesuatu, maka yang menjadi kakak atau salah satu diminta untuk mengalah, oleh orang tuanya. Namun bukan dengan omelan atau paksaan, seorang ibu hanya mengkatakan: "Anak yang ngalah disayang Allah". Apa yang terjadi?
mundursatu langkah untuk maju seribu langkah ! Sekarang, hari ini, detik ini ketika tulisan ini berhasil terposting di blog gue, berarti gue baru aja melewati masa dilema atau masa galau yg beberapa minggu terakhir memenuhi kepala dan pikiran gue. studi dan kerja. kedua hal yang sangat penting untuk kehidupan setiap orang. kita butuh studi
Koreksiyang terjadi pasca terjadinya kenaikan tajam secara teknikal cukup wajar. Apalagi konsolidasi DOID berlangsung cukup lama, sejak bulan Oktober 2016. Koreksi yang terjadi menguji area support yang sebelumnya menjadi resisten. Jika DOID mampu bertahan di atas 555, terbuka peluang bagi saham ini untuk kembali melanjutkan kenaikannya. Target awal kenaikan ada di level 735 dengan
VehGUC. x7l0cw5wzy.pages.dev/287x7l0cw5wzy.pages.dev/289x7l0cw5wzy.pages.dev/130x7l0cw5wzy.pages.dev/178x7l0cw5wzy.pages.dev/160x7l0cw5wzy.pages.dev/207x7l0cw5wzy.pages.dev/69x7l0cw5wzy.pages.dev/88
mundur satu langkah untuk maju seribu langkah